Minggu, 27 Januari 2013

Resume PPD



PERBEDAAN INDIVIDU MENURUT PARA AHLI

       Individu adalah manusia yang hidup berdiri sendiri yang didalam dirinya dilengkapi dengan kelengkapan yang meliputi raga, rasa dan rukun. Setiap individu memiliki perbedaan antara yang satu dengan yang lainnya. Pada dasarnya perbedaan individu disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor keturunan atau faktor bawaan lahir dan faktor pengaruh lingkungan.
       Menurut Landgren (1980:578) perbedaan dalam perbedaan individual menyangkut variasi yang terjadi, baik variasi  pasda aspek fisik maupun psikologis.
Dari bahasa ada dua fakta yang menonjol tentang macam-acam aspek perkembangan individu, yaitu :
1.       Semua manusia mempunyai unsur - unsur kesamaan didalam pola perkembangannya.
2.       Di dalam pola yang bersifat umum dari apa yang membentuk warisan manusia secara biologis dan sosial tiap-tiap individu mempunyai kecenderungan berbeda. Perbedaan-perbedaan tersebut secara keseluruhan lebih banyak bersifat kuantitatif dan bukan kualitatif.

       Siswa merupakan makhluk individu yang unik yang mana masing-masing mempunyai perbedaan yang khas, seperti perbedaan intelegensi, minat, bakat, hobi, tingkah laku maupun sikap, mereka berbeda pula dalam hal latar belakang, kebudayaan, sosial, ekonomi dan keadaan orang tuanya. Guru harus memahami perbedaan siswa secara individu, agar dapat melayani pendidikan yang sesuai dengan perbedaannya itu. Siswa akan berkembang sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Setiap siswa juga memiliki tempo perkembangan sendiri-sendiri, maka guru dapat memberi pelajaran sesuai dengan temponya masing-masing. Perbedaan individual ini berpengaruh pada cara dan hasil belajar siswa. Karenanya, perbedaan individu perlu diperhatikan oleh guru dalam upaya pembelajaran. Sistem pendidikan klasik yang dilakukan di sekolah kita kurang memperhatikan masalah perbedaan individual, umumnya pelaksanaan pembelajaran di kelas dengan melihat siswa sebagai individu dengan kemampuan rata-rata, kebiasaan yang kurang lebih sama, demikian pula dengan pengetahuannya.
Berikut adalah bidang-bidang perbedaan yang menyangkut ha-hal diatas:
A.      Bidang-Bidang Perbedaan
       Contoh kecil dari perbedaan individu adalah ketika kita menghitung umur kronologi anak yang masuk sekolah pada usia sebelum 6 tahun. Anak usianya dibawah 6 tahun, 4 atau 5 tahun kemampuan kesiapan belajar dan kesiapan beradaptasinya akan sangat terbatas dengan kesiapan anak usia 6 tahun ketika dimasukkan ke Sekolah Dasar. Tapi fenomena yang ada dilingkungan kita, ketika orang tua merasa anaknya mampu berkomunikasi, berhitung bahkan mulai bisa membaca para orang tua menganggap sang anak sudah mampu duduk bangku sekolah. Padahal meski anak tersebut sudah mampu namun faktor belum siapnya belajar dengan suasana formal dan beradaptasi membebani anak dalam belajar sehingga kurang menguasai pelajaran. Dan sangat akan berbeda ketika dibandingkan dengan anak usia 6 tahun keatas, usia tersebut memungkinkan anak telah memiliki kesiapan belajar dan beradaptasi dengan lingkungan barunya, sehingga anak akan nyaman belajar dan mampu menguasai pelajaran yang diberikan.
        Garry 1963 (Oxendine, 1984:317) mengklasifikasikan perbedaan individual kedalam bidang-bidang berikut.
1.       Perbedaan fisik; usia, tinggi dan berat badan, jenis kelamin, pendegnaran, penglihatan dan kemampuan bertindak.
       Perbedaan fisik bukan saja sebatas perbedaan yang dapat dilihat panca indra kita, seperti warna kulit, bentuk tubuh dll melainkan golongan darah, usia, pendengaran  merupakan cirri-ciri perbedaan fisik yang tidak dapat dilihat oleh pancaindra.
2.       Perbedaan sosial ; status ekonomi, agama, hubungan keluarga dan suku.
       Dalam kehidupan setiap individu berhubungan dengan dengan lingkungan diluar dirinya, hal ini memicu terjadinya perbedaan-perbedaan diantaranya perbedaan status sosial, agama, budaya, suku dan sebagainya.
3.       Perbedaan kepribadian ; watak, minat dan sikap.
       Tuhan telah menciptakan manusia sebagai individu yang sempurna diantara yang lain, kodratnya manusia memiliki potensi dasar yang membedakannya dengan hewan yaitu berupa fikiran, perasaan dan kehendak.
Karenanya setiap manusia memiliki kemampuan berbeda-beda baik berfikir, watak dan kemampuan hasil belajar, bakat dll. Lingkungan keluarga terutama orang tua mempunyai peran besar dalam membentuk karakter anak-anaknya, maka dari itu sudah seharusnya sejak usia dini orang tua menanamkan ilmu agama kepada anak-anaknya supaya anak mempunyai akhlak mulia seperti harapan para orang tua, sekalipun anak terpengaruh lingkungan dia akan kembali kepada ajaran agamanya.
4.       Perbedaan intelegensi dan kemampuan dasar.
      Setiap individu mempunyai tingkat kecerdasan dan bakat yang berbeda-beda, ini bisa karena keturunan ataupun bawaan lahir bahkan lingkungan.
Selain peran keluarga guru juga harus memperhatikan bakat dan kecerdasan  yang dimiliki anak, dan guru menyediakan sarana dan bimbingan untuk mengasah kemampuan yang dimiliki anak sehingga kemampuan tersebut tidak terpendam saja. Perhatian lingkungan sekitarnya akan memicu anak untuk lebih giat meraih prestasi, karena dia merasa banyak yang mendukungnya.
5.       Perbedaan kecakapan atau kepandaian sekolah.
       Sama seperti hal diatas, kecakapan dan kepandaian di sekolah mencerminkan pembentukan dari keluarga, sekolah dan masyarakat. Suatu individu belajar tidak hanya disekolah, tapi juga dimasyarakat. Lingkungan masyarakat yang kurang baik akan membentuk kemalasan dalam diri anak jika terlepas dari kontrol keluarganya.
Atau bahkan ada anak yang meski kurang perhatian dari keluarganaya tapi dia berprestasi dalam sekolah, ada yang mampu bidang olah raga tapi bidang kognitifnya kurang mampu atau sebaliknya.
Perbedaan-perbedaan inilah yang membuat kehidupan berwarna dan membuat manusia bisa saling mengisi.

a.       Perbedaan Kognitif
       Menurut Bloom, proses belajar baik di sekolah maupun diluar sekolah menghasilkan tiga kemampuan yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik.
Kemampuan kognitif merupakan kemampuan yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan tekhnologi. Setiap orang mempunyai persepsi terhadap pengamatan atas suatu objek dan pengetahuan itu diorganisasikan secara sistematik menjadi miliknya. Supaya setiap diperlukan pengetahuan yang dimilikinya akan diproduksi, dan itu merupakan kemampuan kognitif seseorang.
       Pada dasarnya kognitif merupakan hasil belajar seseorang, karena hasil belajar merupakan perpaduan antara faktor pembawaan dan pengaruh lingkungan. Dikatakan pembawaan jika sejak lahir seseorang telah dikaruniai mempunyai tingkat kecerdasan tinggi di tunjang dengan lingkungan yang baik dalam belajar maka akan mencetak hasil belajar yang memuaskan.

b.      Perbedaan Kecakapan Bahasa
       Kemampuan berbahasa setiap orang berbeda-beda. Kemampuan berbahasa sangat penting karena selain untuk komunikasi kemampuan bahasa merupakan kemampuan seseorang untuk menyatakan fikirannya dalam bentuk ungkapan kalimat yang penuh makna,  logis dan sistematis. Faktor penunjang lain adalah organ berbicara( fisik).
Kembali pada permasalah anak dibawah usia 6 tahun duduk dibangku sekolah, tidak bisa dibantah kemampuan bahasa menjadi faktor dalam perkembangan anak.

c.       Perbedaan Kecakapan Motorik
       Kecakapan motorik atau psikomotorik merupakan kemampuan untuk melakukan koordinasi  kerja syaraf motorik untuk melakukan kegiatan-kegiatan sesuai yang diterima  alat indra penerima rangsangan.
Kemampuan motorik dipengaruhi oleh kematangan pertumbuhan fisik dan tingkat kemampuan berfikir. Karena kematangan pertumbuhan fisik dan kemampuan berfikir setiap orang berbeda-beda, maka hal itu dapat membawa akibat terhadap kecakapan motorik masing-masing dengan demikian kecakapan motorik individu berbeda-beda pula.

d.      Perbedaan Latar Belakang
       Perbedaaan latar belakang dan pengalaman setiap individu dapat memperlancar atau menghambat prestasinya, terlepas dari potensi individu untuk menguasai bahan. Minat dan sikap individu terhadap sekolah dan mata pelajaran tertentu, kebiasaan kerjasama, kecakapan untuk berkonsentrasi pada bahan pelajaran merupakan faktor-faktor perbedaan diantara para siswa. Faktor tersebut kadang berkembang akibat sikap anggota keluarga dirumah dan lingkungan sekitar. Latar belakang baik sosial ekonomi dan sosial kultural berbeda-beda. Demikian lingkungan sekitarnya, baik sosial maupun fisik memberikan pengaruh bebeda-beda pula.

e.      Perbedaan Bakat
       Bakat merupakan kemampuan khusus yang dibawa sejak lahir. Kemampuan tersebut akan berkembang dengan baik apabila mendapatkan rangsangan dan pemupukan secara tepat sebaliknya bakat tidak berkembang sama, manakala lingkungan tidak memberi kesempatan untuk berkembang, dalam arti tidak ada rangsangan dan pemupukan yang menyentuhnya. Maka dari itu pendidikan amatlah sangat penting.
Perkembangan bakat dimiliki secara individu, meski intelegensi umum merupakan faktor dari hampir semua bidang namun hasil tes intelegensi dilaksanakan belum termasuk bidang keterampilan motorik, music, seni dan olah raga. Dengan demikian perencanaan pendidikan selanjutnya lebih memperhatikan kemampuan atau bakat akademik daripada kemampuan bakat khusus untuk dijadikan dasar pertimbangan.

f.        Perbedaan Kesiapan Belajar
       Perbedaan latar belakang keluarga dan lingkungan mempunyai pengaruh terhadap belajar. Perbedaan tersebut meliputi perbedaan sosial ekonomi dan sosial cultural, yang sangat penting bagi perkembangan anak. Akibatnya anak-anak pada umur yang sama tidak selalu berada pada tingkat kesiapan yang sama dalam menerima pengaruh dari lingkungan yang lebih luas, dalam hal ini pelajaran di sekolah. Dengan demikian perbedaan individu tidak saja disebabkan keragaman dalam rentang kematangan tapi juga keragaman dalam latar belakang sebelumnya.
Kondisi fisik yang sehat, dalam kaitannya dengan kesehatan dan penyesuaian diri yang memuaskan terhadap pengalaman-pengalaman, disertai dengan rasa ingin tahu yang amat besar terhadap benda-benda dan orang-orang membantu perkembangan dan kebiasaan dalam berbahasa dan belajar yang diharapkan. Sikap apatis, pemalu, dan kurang percaya diri akibat dari kesehatan yang kurang baik dan latar belakang yang miskin pengalaman mempengaruhi perkembangan pemahaman dan ekspresi diri anak.

B.      Kesimpulan
       Sesungguhnya Allah telah menciptakan manusia dengan sangat sempurna dibandingkan dengan ciptaan-Nya yang lain, sudah sepatutnya kita mensyukuri apa yg telah dianugerahkan-Nya.
Setiap manusia telah diciptakan berbeda-beda pula, baik secara fisik,  sosial, sifat, kecerdasan, kecakapan dan sebaginya. Perbedaan tersebut merupakan jalan kita untuk saling mengisi antar sesama, supaya hidup terasa lebih berwarna, coba kita bayangkan jika tidak ada perbedaan di muka bumi ini, semua akan biasa-biasa saja. Punya wajah sama, sifat sama, pekerjaan sama,semua sama.
Apapun perbedaan yang ada, harapannya semua ikut andil untuk membuat perbedaan itu menjadi kearah yang positif. Saling melengkapi satu sama lain, dan bersama-sama mendidik putra-putri generasi penerus untuk mencapai cita-cita bangsa. Dalam hal ini, keluarga, sekolah dan masyarakat punya peran besar dalam mewujudkannya, dan yang tidak kalah sangat amat penting adalah ditanamnya ilmu agama pada generasi penerus dari sedini mungkin, supaya tercipta generasi yang berakhlak mulia. Amiiiiiinnnnnnnnn…..
DAFTAR PUSTAKA

1.          Sunarto, H dan B. Agung Hartono, 1995. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Rineka Cipta.
2.          http://www.himitsuqalbu.wordpress.com/2011/11/perbedaan-individu-makala
3.          http://www.satulagi.com/belajar/perbedaan-individual

Tidak ada komentar:

Posting Komentar