PERBEDAAN INDIVIDU MENURUT PARA AHLI
Individu adalah manusia yang hidup
berdiri sendiri yang didalam dirinya dilengkapi dengan kelengkapan yang
meliputi raga, rasa dan rukun. Setiap individu memiliki perbedaan antara yang
satu dengan yang lainnya. Pada dasarnya perbedaan individu disebabkan oleh dua
faktor yaitu faktor keturunan atau faktor bawaan lahir dan faktor pengaruh
lingkungan.
Menurut
Landgren (1980:578) perbedaan dalam perbedaan individual menyangkut variasi
yang terjadi, baik variasi pasda aspek
fisik maupun psikologis.
Dari bahasa ada
dua fakta yang menonjol tentang macam-acam aspek perkembangan individu, yaitu :
1.
Semua
manusia mempunyai unsur - unsur kesamaan didalam pola perkembangannya.
2.
Di dalam pola yang bersifat umum dari apa yang membentuk warisan manusia secara biologis
dan sosial tiap-tiap individu mempunyai kecenderungan berbeda. Perbedaan-perbedaan tersebut secara
keseluruhan lebih banyak bersifat kuantitatif dan bukan kualitatif.
Siswa
merupakan makhluk individu yang unik yang mana masing-masing mempunyai
perbedaan yang khas, seperti perbedaan intelegensi, minat, bakat, hobi, tingkah
laku maupun sikap, mereka berbeda pula dalam hal latar belakang, kebudayaan, sosial,
ekonomi dan keadaan orang tuanya. Guru harus memahami perbedaan siswa secara
individu, agar dapat melayani pendidikan yang sesuai dengan perbedaannya itu.
Siswa akan berkembang sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Setiap siswa
juga memiliki tempo perkembangan sendiri-sendiri, maka guru dapat memberi
pelajaran sesuai dengan temponya masing-masing. Perbedaan individual ini
berpengaruh pada cara dan hasil belajar siswa. Karenanya, perbedaan individu
perlu diperhatikan oleh guru dalam upaya pembelajaran. Sistem pendidikan klasik yang dilakukan di
sekolah kita kurang memperhatikan masalah perbedaan individual, umumnya
pelaksanaan pembelajaran di kelas dengan melihat siswa sebagai individu dengan
kemampuan rata-rata, kebiasaan yang kurang lebih sama, demikian pula dengan
pengetahuannya.
Berikut adalah
bidang-bidang perbedaan yang menyangkut ha-hal diatas:
A.
Bidang-Bidang
Perbedaan
Contoh
kecil dari perbedaan individu adalah ketika kita menghitung umur kronologi anak
yang masuk sekolah pada usia sebelum 6 tahun. Anak usianya dibawah 6 tahun, 4
atau 5 tahun kemampuan kesiapan belajar dan kesiapan beradaptasinya akan sangat
terbatas dengan kesiapan anak usia 6 tahun ketika dimasukkan ke Sekolah Dasar.
Tapi fenomena yang ada dilingkungan kita, ketika orang tua merasa anaknya mampu
berkomunikasi, berhitung bahkan mulai bisa membaca para orang tua menganggap
sang anak sudah mampu duduk bangku sekolah. Padahal meski anak tersebut sudah mampu
namun faktor belum siapnya belajar dengan suasana formal dan beradaptasi
membebani anak dalam belajar sehingga kurang menguasai pelajaran. Dan sangat
akan berbeda ketika dibandingkan dengan anak usia 6 tahun keatas, usia tersebut
memungkinkan anak telah memiliki kesiapan belajar dan beradaptasi dengan
lingkungan barunya, sehingga anak akan nyaman belajar dan mampu menguasai pelajaran
yang diberikan.
Garry
1963 (Oxendine, 1984:317) mengklasifikasikan perbedaan individual kedalam
bidang-bidang berikut.
1.
Perbedaan
fisik; usia, tinggi dan berat badan, jenis kelamin, pendegnaran, penglihatan
dan kemampuan bertindak.
Perbedaan
fisik bukan saja sebatas perbedaan yang dapat dilihat panca indra kita, seperti
warna kulit, bentuk tubuh dll melainkan golongan darah, usia, pendengaran merupakan cirri-ciri perbedaan fisik yang
tidak dapat dilihat oleh pancaindra.
2.
Perbedaan
sosial ; status ekonomi, agama, hubungan keluarga dan suku.
Dalam
kehidupan setiap individu berhubungan dengan dengan lingkungan diluar dirinya,
hal ini memicu terjadinya perbedaan-perbedaan diantaranya perbedaan status
sosial, agama, budaya, suku dan sebagainya.
3.
Perbedaan
kepribadian ; watak, minat dan sikap.
Tuhan
telah menciptakan manusia sebagai individu yang sempurna diantara yang lain,
kodratnya manusia memiliki potensi dasar yang membedakannya dengan hewan yaitu
berupa fikiran, perasaan dan kehendak.
Karenanya setiap manusia memiliki kemampuan
berbeda-beda baik berfikir, watak dan kemampuan hasil belajar, bakat dll.
Lingkungan keluarga terutama orang tua mempunyai peran besar dalam membentuk
karakter anak-anaknya, maka dari itu sudah seharusnya sejak usia dini orang tua
menanamkan ilmu agama kepada anak-anaknya supaya anak mempunyai akhlak mulia
seperti harapan para orang tua, sekalipun anak terpengaruh lingkungan dia akan
kembali kepada ajaran agamanya.
4.
Perbedaan
intelegensi dan kemampuan dasar.
Setiap individu mempunyai tingkat
kecerdasan dan bakat yang berbeda-beda, ini bisa karena keturunan ataupun
bawaan lahir bahkan lingkungan.
Selain peran keluarga guru juga harus
memperhatikan bakat dan kecerdasan yang
dimiliki anak, dan guru menyediakan sarana dan bimbingan untuk mengasah
kemampuan yang dimiliki anak sehingga kemampuan tersebut tidak terpendam saja.
Perhatian lingkungan sekitarnya akan memicu anak untuk lebih giat meraih
prestasi, karena dia merasa banyak yang mendukungnya.
5.
Perbedaan
kecakapan atau kepandaian sekolah.
Sama
seperti hal diatas, kecakapan dan kepandaian di sekolah mencerminkan
pembentukan dari keluarga, sekolah dan masyarakat. Suatu individu belajar tidak
hanya disekolah, tapi juga dimasyarakat. Lingkungan masyarakat yang kurang baik
akan membentuk kemalasan dalam diri anak jika terlepas dari kontrol
keluarganya.
Atau bahkan ada anak yang meski kurang
perhatian dari keluarganaya tapi dia berprestasi dalam sekolah, ada yang mampu
bidang olah raga tapi bidang kognitifnya kurang mampu atau sebaliknya.
Perbedaan-perbedaan inilah yang membuat
kehidupan berwarna dan membuat manusia bisa saling mengisi.
a.
Perbedaan
Kognitif
Menurut Bloom, proses belajar baik di sekolah maupun diluar sekolah
menghasilkan tiga kemampuan yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik.
Kemampuan kognitif merupakan kemampuan yang
berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan tekhnologi. Setiap orang mempunyai
persepsi terhadap pengamatan atas suatu objek dan pengetahuan itu
diorganisasikan secara sistematik menjadi miliknya. Supaya setiap diperlukan
pengetahuan yang dimilikinya akan diproduksi, dan itu merupakan kemampuan
kognitif seseorang.
Pada dasarnya kognitif merupakan hasil belajar seseorang, karena hasil
belajar merupakan perpaduan antara faktor pembawaan dan pengaruh lingkungan.
Dikatakan pembawaan jika sejak lahir seseorang telah dikaruniai mempunyai
tingkat kecerdasan tinggi di tunjang dengan lingkungan yang baik dalam belajar
maka akan mencetak hasil belajar yang memuaskan.
b.
Perbedaan
Kecakapan Bahasa
Kemampuan berbahasa setiap orang berbeda-beda. Kemampuan berbahasa
sangat penting karena selain untuk komunikasi kemampuan bahasa merupakan
kemampuan seseorang untuk menyatakan fikirannya dalam bentuk ungkapan kalimat
yang penuh makna, logis dan sistematis.
Faktor penunjang lain adalah organ berbicara( fisik).
Kembali pada permasalah anak dibawah usia 6
tahun duduk dibangku sekolah, tidak bisa dibantah kemampuan bahasa menjadi
faktor dalam perkembangan anak.
c.
Perbedaan Kecakapan
Motorik
Kecakapan motorik atau psikomotorik merupakan kemampuan untuk melakukan
koordinasi kerja syaraf motorik untuk
melakukan kegiatan-kegiatan sesuai yang diterima alat indra penerima rangsangan.
Kemampuan motorik dipengaruhi oleh kematangan
pertumbuhan fisik dan tingkat kemampuan berfikir. Karena kematangan pertumbuhan
fisik dan kemampuan berfikir setiap orang berbeda-beda, maka hal itu dapat
membawa akibat terhadap kecakapan motorik masing-masing dengan demikian
kecakapan motorik individu berbeda-beda pula.
d.
Perbedaan
Latar Belakang
Perbedaaan latar belakang dan pengalaman setiap individu dapat memperlancar atau menghambat
prestasinya, terlepas dari potensi individu untuk menguasai bahan. Minat dan sikap individu terhadap sekolah dan
mata pelajaran tertentu, kebiasaan kerjasama, kecakapan untuk berkonsentrasi
pada bahan pelajaran merupakan faktor-faktor perbedaan diantara para siswa.
Faktor tersebut kadang berkembang akibat sikap anggota keluarga dirumah dan
lingkungan sekitar. Latar belakang baik sosial ekonomi dan sosial kultural
berbeda-beda. Demikian lingkungan sekitarnya, baik sosial maupun fisik
memberikan pengaruh bebeda-beda pula.
e.
Perbedaan Bakat
Bakat merupakan kemampuan khusus yang dibawa sejak lahir. Kemampuan
tersebut akan berkembang dengan baik apabila mendapatkan rangsangan dan
pemupukan secara tepat sebaliknya bakat tidak berkembang sama, manakala
lingkungan tidak memberi kesempatan untuk berkembang, dalam arti tidak ada
rangsangan dan pemupukan yang menyentuhnya. Maka dari itu pendidikan amatlah sangat penting.
Perkembangan bakat dimiliki secara individu,
meski intelegensi umum merupakan faktor dari hampir semua bidang namun hasil
tes intelegensi dilaksanakan belum termasuk bidang keterampilan motorik, music,
seni dan olah raga. Dengan demikian perencanaan pendidikan selanjutnya lebih
memperhatikan kemampuan atau bakat akademik daripada kemampuan bakat khusus
untuk dijadikan dasar pertimbangan.
f.
Perbedaan
Kesiapan Belajar
Perbedaan latar belakang keluarga dan lingkungan mempunyai pengaruh
terhadap belajar. Perbedaan tersebut meliputi perbedaan sosial ekonomi dan
sosial cultural, yang sangat penting bagi perkembangan anak. Akibatnya
anak-anak pada umur yang sama tidak selalu berada pada tingkat kesiapan yang
sama dalam menerima pengaruh dari lingkungan yang lebih luas, dalam hal ini
pelajaran di sekolah. Dengan demikian perbedaan individu tidak saja disebabkan
keragaman dalam rentang kematangan tapi juga keragaman dalam latar belakang
sebelumnya.
Kondisi fisik yang sehat, dalam kaitannya
dengan kesehatan dan penyesuaian diri yang memuaskan terhadap
pengalaman-pengalaman, disertai dengan rasa ingin tahu yang amat besar terhadap
benda-benda dan orang-orang membantu perkembangan dan kebiasaan dalam berbahasa
dan belajar yang diharapkan. Sikap apatis, pemalu, dan kurang percaya diri
akibat dari kesehatan yang kurang baik dan latar belakang yang miskin
pengalaman mempengaruhi perkembangan pemahaman dan ekspresi diri anak.
B.
Kesimpulan
Sesungguhnya Allah telah menciptakan
manusia dengan sangat sempurna dibandingkan dengan ciptaan-Nya yang lain, sudah
sepatutnya kita mensyukuri apa yg telah dianugerahkan-Nya.
Setiap
manusia telah diciptakan berbeda-beda pula, baik secara fisik, sosial, sifat, kecerdasan, kecakapan dan sebaginya.
Perbedaan tersebut merupakan jalan kita untuk saling mengisi antar sesama,
supaya hidup terasa lebih berwarna, coba kita bayangkan jika tidak ada
perbedaan di muka bumi ini, semua akan biasa-biasa saja. Punya wajah sama,
sifat sama, pekerjaan sama,semua sama.
Apapun
perbedaan yang ada, harapannya semua ikut andil untuk membuat perbedaan itu
menjadi kearah yang positif. Saling melengkapi satu sama lain, dan bersama-sama
mendidik putra-putri generasi penerus untuk mencapai cita-cita bangsa. Dalam hal
ini, keluarga, sekolah dan masyarakat punya peran besar dalam mewujudkannya,
dan yang tidak kalah sangat amat penting adalah ditanamnya ilmu agama pada
generasi penerus dari sedini mungkin, supaya tercipta generasi yang berakhlak
mulia. Amiiiiiinnnnnnnnn…..
DAFTAR
PUSTAKA
1.
Sunarto, H dan B. Agung Hartono, 1995.
Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Rineka Cipta.
2.
http://www.himitsuqalbu.wordpress.com/2011/11/perbedaan-individu-makala
3.
http://www.satulagi.com/belajar/perbedaan-individual
Tidak ada komentar:
Posting Komentar